PEMILIHAN MODEL INDUSTRI KOMPONEN OTOMOTIF YANG RAMAH LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS SEBAGAI IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH
SUMBER DARI MODEL PEMILIHAN INDUSTRI KOMPONEN OTOMOTIF YANG
RAMAH LINGKUNGAN
Triwulandari S. Dewayana, Dedy Sugiarto, Dorina Hetharia
Program Studi Magister Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri
– Universitas Trisakti
Email : sd_triwulandari@yahoo.com
1 JANUARI 2014
IMPLEMENTASI GREEN PRODUCTIVITY UNTUK MENINGKATKAN
PRODUKTIVITAS PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH
Suhartini, ST, MT
Teknik Industri
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Email : ttitin-63@yahoo.com,
penerbit universitas trunojoyo
madura.
22 september 2012
Pendahuluan
Produktivitas industri merupakan satu hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan sebagai alat untuk memantau kinerja produksinya. produktivitas tersebut dapat dilakukan pula untuk mengetahui tingkat kinerja perusahaan secara keseluruhan serta dapat dijadikan sebagai pedoman untuk melakukan perbaikan terus-menerus (continual improvement). Seiring dengan peningkatan produksi, ternyata timbul banyak permasalahan lingkungan di sekitarnya. Permasalahan tersebut disebabkan karena proses produksi seringkali mengakibatkan pembuangan material dan energi yang akan membebani lingkungan, padahal proses produksi yang baik tidak hanya memperhatikan keamanan dan efek samping dari limbah sisa prosesnya, namun juga mereduksi limbah buangan yang dihasilkan.permasalahan ini juga kerap kali diabaikan oleh pihak produsen, padahal saat ini permasalahan lingkungan menjadi isu yang cukup hangat dibicarakan. Oleh sebab itu, sangat penting bagi para produsen untuk memperhatikan aspek-aspek lingkungan dalam tiap proses produksi yang dilaksanakan agar dapat menciptakan keserasian dengan lingkungan sekitarnya. industri yang memperhatikan aspek aspek lingkungan agar dapat menciptakan lingkungan yang bersih di sebut green industri. Istilah Green Industry dikenal pada tahun 2009 dalam penyelenggaraan International Conference on Green Industry in Asia di Manila, Filipina. Konferensi tersebut terselenggara atas kerjasama antara United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP), United Nations Environment Programme (UNEP), International Labour Organization (ILO). Indonesia merupakan salah satu negara yang mengirimkan perwakilannya dari 22 negara yang menjadi peserta konferensi tersebut. Adapun salah satu hasil dari konferensi tersebut yaitu berupa komitmen bersama negara negara di Asia dalam upaya penanganan masalah lingkungan hidup melalui efisiensi penggunaan sumber daya dan pengurangan emisi gas karbon utamanya disektor industry (bpkimti, 2010). United Nations Industrial Development Organization (www.unido.org) menyebutkan bahwa green industry harus menjadi komitmen setiap industri untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan akibat proses produksi dan Model Pemilihan Industri (Triwulandari, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 209 produk yang dihasilkannya melalui efisiensi penggunaan sumberdaya secara terus menerus serta bersifat rendah karbon yang diterapkan pada pemilihan bahan baku, proses produksi, produk akhir, dan pelayanan di suatu kegiatan/industri. Adapun industri-industri yang dapat menerapkan green industry adalah industri yang bergerak di sektor environmental good dan jasa, meliputi : industri pendaur ulang, pengolah limbah, pemusnah limbah, pengangkut limbah, konsultan lingkungan, industri pengolah air limbah, pengendali pencemaran udara, peralatan pengolah limbah, industri manufaktur dan instalasi peralatan energi yang terbarukan, konsultan energi, laboratorium khusus pengukuran dan analisa lingkungan, dan industri yang memproduksi teknologi bersih.
Tujuan Penelitian
untuk menciptakan suatu sektor industri yang ramah lingkungan dan tidak merusak lingkungan dan mencemar,kemudian tujuan dari dari produktifitas tersebut adalah untuk mencegah industri yang memproduksi barang yang yang mengagandung zat yang dapat menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan lingkungan tenpat tinggal kita.
Green Industry
Green industry adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat member manfaat bagi masyarakat. Adapun prinsipprinsip dalam implementasi Green industry secara garis besar ditunjukkan pada Gambar
1. Penerapan Green industry (Kemenprin 2013) dilakukan melalui konsep produksi bersih (cleaner production) melalui aplikasi 4R, yaitu Reduce (pengurangan limbah pada sumbernya), Reuse (penggunaan kembali limbah), dan Recycle (daur ulang limbah), dan Recovery (pemisahan suatu bahan atau energi dari suatu limbah).
Productivity Productivity
menurut Wignjosoebroto (1995) didefinisikan sebagai perbandingan (rasio) antara output dengan input. Hasil output itu meliputi penjualan, laba, kepuasan konsumen, sedangkan input meliputi alat yang digunakan yaitu biaya, tenaga, keterampilan dan jumlah hasil individu. Dengan diketahuinya productivity maka akan diketahui pula seberapa efisien sumber-sumber input telah berhasil dihemat. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat dituliskan persamaan sebagai berikut: Input Output P (2.1) Menurut Sumanth (1985) productivity merupakan kombinasi dari efektifitas dan efisiensi, dengan efektifitas yang berkaitan dengan performansi dan efisiensi yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya. Dimana efektifitas merupakan tingkat pencapaian suatu objek sedangkan efisiensi adalah bagaimana penggunaan sumber daya secara optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Green Productivity
Berdasarkan APO (Asian Productivity Organization,2003) green productivity adalah suatu strategi untuk meningkatkan produktifitas bisnis dan kinerja lingkungan pada saat yang bersamaan dalam mengembangkan sosial ekonomi secara keseluruhan. Green Productivity merupakan bagian dari program peningkatan produktifitas yang ramah lingkungan dalam rangka menjawab isu global tentang sustainable development. Konsep Green Productivity diambil dari penggabungan dua hal penting dalam strategi pembangunan, yaitu: perbaikan productivity dan perlindungan lingkungan.
Produksi Bersih
Kristanto (2013) menyatakan bahwa limbah merupakan konsekuensi logis dari setiap proses yang terjadi dalam suatu industri (pabrik). Selanjutnya, Kristanto (2013) juga menyatakan bahwa strategi konvensional dalam pengelolaan limbah yang didasarkan pada pendekatan pengelolaan limbah yang terbentuk (end-ofpipe treatment) dinilai kurang efektif. Oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan yang terintegrasi sebagai suatu strategi pengelolaan lingkungan yang prefentif, terpadu, dan diterapkan secara terus menerus pada seluruh tahapan proses produks
Beberapa cara sebagai Metode Penelitian
1 Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam serta melakukan survey lapangan sehingga mampu menghasilkan informasi yang akurat dan menyeluruh. Wawancara dikerjakan dengan membuat suatu daftar pedoman wawancara yang bersifat open-end. Metode yang digunakan Green Produktivitas. Green Produktivitas tersebut merupakan suatu strategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dan performansi lingkungan secara bersamaan di dalam pembangunan sosial ekonomi secara keseluruhan (APO, 2003).
Pendekatan yang digunakan dalam merancang model adalah proses hirarki analitik, adapun identifikasi kriteria dan sub kriteria menggunakan pendekatan, Sumber data yang digunakan yaitu data sekunder terkait dengan perancangan model dan data primer dari pakar untuk pemilihan kriteria, sub kriteria, dan perbandingan berpasangan antar faktor, kriteria, dan sub kriteria. Proses perancangan model dilakukan melalui dua tahapan sebagai berikut : 1) Penyusunan Hierarki Keputusan untuk Pemilihan Industri Komponen Otomotif yang Ramah Lingkungan, dan 2) Penentuan Bobot pada setiap level hierarki.
4. Pembahasan
Cara untuk menciptakan industri yang ramah lingkungan iyalah dengan cara menganalisa limbah,menganalisa dampak lingkungan yang bersangkuta,menganalisa uji laboratrium menganalisa green produktifity
Model pemilihan industri komponen
otomotif yang ramah lingkungan
menggunakan 5 (lima) level hirarki yaitu
level 1 merupakan tujuan, level 2 terdiri dari
3 (tiga) faktor, level 3 terdiri dari 11
(sebelas) kriteria, level 4 terdiri dari 22 (dua
puluh dua) sub kriteria, dan level 5 terdiri
dari 6 (enam) alternatif pilihan.
diagram tersebut adalah sebuah hasil perbandingan dari faktor produksi
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu banyak bahan yang digunakan daalam proses pembuatan produktifitas yang mengandung bahan yang berbahaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar