Senin, 04 Januari 2016

                                 SUPPLY CHAIN SIRKULASI BOTOL TEH BOTOL SOSRO 
                                           (Studi Kasus di PT. Sinar Sosro, Ungaran) 

                                          Aditya Priyambodo , Yandra Rahadian Perdana 
Teknik Industri Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta adit_if_ada7@yahoo.com



PENDAHULUAN Peran jaringan distribusi dan transportasi sangatlah penting terhadap produk-produk yang beredar di pasaran. Jaringan distribusi dan transportasi memungkinkan produk pindah dari lokasi produksi ke lokasi konsumen akhir (end user) yang sering kali dibatasi oleh jarak yang sangat jauh.  Oleh karena itu, kemampuan untuk mengelola jaringan distribusi merupakan salah satu keunggulan kompetitif yang sangat penting untuk industri. Penggunaan kemasan botol kaca pada produksi Teh Botol Sosro mengharuskan perusahaan melakukan pengisian ulang produk teh pada kemasan botol Supply Chain Management (Manajemen Rantai Pasokan) adalah manajemen mengenai arus barang sejak dari sumber yang paling hulu sampai ke ujung hilir paling akhir yaitu konsumen, kemampuan untuk mengelola jaringan distribusi merupakan salah satu keunggulan kompetitif yang sangat penting untuk industri. Penggunaan kemasan botol kaca pada produksi Teh Botol Sosro mengharuskan perusahaan melakukan pengisian ulang produk teh pada kemasan botol. Dengan asumsi total jumlah botol yang dimiliki, bagaimana PT. Sinar Sosro mengatur sirkulasi jumlah botol terisi yang beredar di pasaran dan jumlah botol kosong yang harus berada di pabrik untuk diisi ulang agar proses pengisian tidak terhenti. Supply Chain Management (Manajemen Rantai Pasokan) adalah manajemen mengenai arus barang sejak dari sumber yang paling hulu sampai ke ujung hilir paling akhir yaitu konsumen. Manajemen arus barang ini lebih menekankan pada kelancaran pasokan barang, baik dari segi efisiensi maupun dari segi efektifitas (Indrajit dan Permono, 2005). Supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya termasuk supplier, pabrik, distributor, retail, serta perusahaanperusahaan pendukung seperti perusahaan jasa logistik (Pujawan, 2005). Tujuan utama dari adanya supply chain management adalah penyerahan/pengiriman produk secara tepat waktu demi memuaskan pelanggan, mengurangi biaya, meningkatkan segala hasil dari seluruh rantai pasokan (bukan hanya satu perusahaan), mengurangi waktu penyampaian dan memuaskan kegiatan perencanaan dan distribusi (Ellesmare, 1995). Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya termasuk supplier, pabrik, distributor, retail, serta perusahaanperusahaan pendukung seperti perusahaan jasa logistik (Pujawan, 2005). Tujuan utama dari adanya supply chain management adalah penyerahan/pengiriman produk secara tepat waktu demi memuaskan pelanggan, mengurangi biaya, meningkatkan segala hasil dari seluruh rantai pasokan (bukan hanya satu perusahaan), mengurangi waktu penyampaian dan memuaskan kegiatan perencanaan dan distribusi (Ellesmare, 1995). Secara kesuluruhan, komponen rantai pasokan ini adalah fungsi pembelian, inbound logistic, produksi, distribusi yang meliputi outbound logistic dan pemasaran, dan reverse 


HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSASAN 

1. Sistem Informasi Manajemen
Supply Chain Management merupakan salah satu proses yang krusial dimana arus pertukaran bahan baku, informasi serta keuangan antar perusahaan terjadi.
2.Proses Produksi Proses
sistem produksi didalam PT. Sinar Sosro Ungaran dalam pembuatan TBS, secara ada tiga cara   dalam 3 tahap proses, yaitu: a. Proses pengolahan air (di Unit Water Treatment)
 b. Proses pembuatan Teh Cair Manis (di Unit Kitchen)
c. Proses pembotolan (di Unit Bottling Line)

a) Proses di Unit Water Treatment Untuk kebutuhan air diperoleh dari sumur bawah tanah. PT. Sinar Sosro Ungaran memiliki 3 buah sumur, sumur nomor 1 dipakai untuk kebutuhan masyarakat sekitar pabrik, sedangkan sumur nomor 2 dan 3 dipakai untuk proses produksi secara bergantian, 4 jam sekali.
Proses di Unit Kitchen Pada Unit Kitchen dilakukan proses pembuatan Teh Cair Manis (TCM). Tahapan proses pembuatan TCM adalah pembuatan sirup gula, pembuatan Teh Cair Pahit, pencampuran TCP dengan sirup gula dan pasteurisasi.Proses di Unit Kitchen Pada Unit Kitchen dilakukan proses pembuatan Teh Cair Manis (TCM). Tahapan proses pembuatan TCM adalah pembuatan sirup gula, pembuatan Teh Cair Pahit, pencampuran TCP dengan sirup gula dan pasteurisasi.Proses di Unit Kitchen Pada Unit Kitchen dilakukan proses pembuatan Teh Cair Manis (TCM). Tahapan proses pembuatan TCM adalah pembuatan sirup gula, pembuatan Teh Cair Pahit, pencampuran TCP dengan sirup gula dan pasteurisasi.Proses di Unit Kitchen Pada Unit Kitchen dilakukan proses pembuatan Teh Cair Manis (TCM). Tahapan proses pembuatan TCM adalah pembuatan sirup gula, pembuatan Teh Cair Pahit, pencampuran TCP dengan sirup gula dan pasteurisasi.Proses di Unit Kitchen Pada Unit Kitchen dilakukan proses pembuatan Teh Cair Manis (TCM). Tahapan proses pembuatan TCM adalah pembuatan sirup gula, pembuatan Teh Cair Pahit, pencampuran TCP dengan sirup gula dan pasteurisasi.


b) Proses di Unit Kitchen Pada Unit Kitchen dilakukan proses pembuatan Teh Cair Manis (TCM). Tahapan proses pembuatan TCM adalah pembuatan sirup gula, pembuatan Teh Cair Pahit, pencampuran TCP dengan sirup gula dan pasteurisasi.


c) Proses di Unit Bottling Line
Sebelum botol dan krat memasuki ruang produksi, dilakukan inspeksi terlebih dahulu di Pos Gudang. Inspeksi ini meliputi penyortiran botol yang gupil/retak, botol asing, botol isi cairan, botol kotor/flek semen, botol tertutup, botol berlabel, botol isi benda asing, krat asing, krat rusak, dan 1 krat 24 botol.
Botol-botol yang masuk dalam proses pembotolan diklasifikasikan menjadi 3 macam, antara lain: 1. Botol dari konsumen, yakni botol yang diperoleh dari tempat pemasaran dan dikembalikan ke pabrik untuk diproses dan digunakan kembali. 2. Botol dari pencucian manual, meliputi botol non-standar yang tidak dapat dibersihkan dengan mesin bottle washer. 3. Botol baru. Pembelian botol baru dari supplier dilakukan setahun sekali dan jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.

kemudian ada managemen pergudangan
1. Gudang PIPB
 2. Gudang Spare part
 3. Gudang Gula
 4. Gudang Teh
5. Gudang Crown Cork
6. Gudang Harian Produksi
daftar gudang tersebut dikelolah oleh departemen masing masing kemudian bagian Gudang spare part, gudang gula, gudang teh, gudang crown cork, dan gudang harian produksi pengelolaannya di bawah manajemen Departemen Produksi dan Maintenance bagian Spare Part dan Logistik, sedangkan Gudang PIPB menjadi bagian tersendiri yang dikepalai oleh seorang supervisor dan langsung bertanggung jawab kepada General Manager


fungsi persediaan
 yang digunakan PT. Sinar Sosro Ungaran adalah safety stock dengan persediaan minimal 40.000 krat PI atau minimal ada 4 blok gudang dalam sehari dan pipeline/transit inventory karena adanya lead time pengiriman untuk produk-produk Sosro lain (jenis OWP dan AMDK) yang tidak diproduksi di PT. Sinar Sosro Ungaran. Satu blok gudang dapat menampung 14 baris x 4 kolom x 3 tingkat x 60 krat = 1080 krat
.
Susunan sirkulasi proses
1 Penerimaan PB
2 Penyimpanan PB
3 Pemakaian PB untuk Produksi
4 Proses Produksi
5 Penyimpanan PI
6 Pengeluaran PI
7 Penghancuran Botol
8 Reverse Logistic Function

KESIMPULAN
PT. Sinar Sosro adalah salah satu sektor industri yang memproses bahan dengan berbagai metode
yang dibuat dengan sedemikian proses yang panjang


Tidak ada komentar:

Posting Komentar