Senin, 04 Januari 2016


BUMI SEMAKIN PANAS





CHAIRUNISSA MANOTO ( 41615010064 )

BUDI DERMAWAN ( 41615010080 )

TAHUN AKADEMIK 2015/2016


Menurut Soemarwoto (1992), yang dimaksud dengan pemanasan global ialah naiknya suhu permukaan bumi karena naiknya intensitas efek rumah kaca (ERK). ERK sendiri sangatlah berguna, karena tanpa adanya ERK rata – rata suhu permukaan bumi hanyalah –18o C. Dengan adanya ERK suhu rata – rata permukaan bumi ialah 15o C. ERK terjadi karena sinar infra-merah yang dipancarkan kembali oleh bumi terserap oleh gas tertentu yang disebut gas rumah kaca(GRK). GRK terpenting ialah CO2, CFC, metan, ozon dan N2O, masing – masing kurang dari 10%. Dengan demikian pada waktu ini GRK terpenting ialah CO2 disusul oleh CFC.
 

Tabel 1. Sumbangan Berbagai Kegiatan pada Pemanasan Global 
  




Salah satu penyebab kenaikan CO2 yang merupakan GRK terpenting ialah penebangan hutan dan pembakaran biomassanya serta konversi hutan menjadi tataguna lahan nir-hutan. Dengan ini karbon yang tersimpan dalam biomassa hutan terlepas ke dalam atmosfer dan kemampuan bumi untuk menyerap CO2 dari udara melalui fotosintesis hutan berkurang. Kemampuan penyerapan CO2 dan penyimpanan karbon disebut endapan (sink) karbon.Selain hutan,laut merupakan pula endapan karbon yang besar.setelah hutan di tebang,sinar matahari dapat langsung  mengenai permukaan tanah.Dengan kenaikan suhu itu dekomposisi bahan organic di atas dan di dalam tanah di percepat,sehingga terlepaslah karbon yang tersimpan bahan organic itu.Kegiatan penebangan hutan di daerah tropic akhir-akhir ini banyak terjadi,sehingga timbulah tuduhan bahwa hutan tropic merupakan penyebab utama terjadinya pemanasan global.namun masalah Ini haruslah ditinjau dalam perspektif holistik dan historik.
Dalam Tabel 1 tampak penyumbang terbesar pada pemanasan global ialah pembangkitan dan konsumsi energi, disusul oleh CFC. Emisi CO2 diperkirakan sebesar 8.490 juta ton karbon, yaitu 5.550 juta ton dari pembakaran bahan bakar fosil (BBF) dan 2.800 juta ton dari penebangan dan pembakaran hutan. Jadi 65,4% berasal dari pembakaran BBF yang sebagian besar terjadi di Negara maju dan 33,0% dari hutan. Amerika Serikat saja mempunyai sumbangan 17% pada emisi CO2 sedunia.
CFC merupakan gas buatan manusia yang banyak digunakan dalam industri untuk pembuatan karet dan plastic busa, dalam industri elektronika, sebagai gas pendorong kemasan aerosol, dalam mesin pendinginan dan pembeku serta dalam kehidupan sehari – hari untuk membersihkan pakaian. Gas sejenis juga digunakan dalam alat pemadam kebakaran. Konsumsi CFC terbesar terdapat di Negara maju dan Negara Eropa Timur, yaitu 84% dari konsumsi sedunia.
Ozon terbentuk melalui proses fotokimia. Di stratosfer pembentukan itu terjadi dari O2 dengan menggunakan energi yang tinggi dalam sinar ultraviolet. Di stratosfer itu terjadi steady state pembentukan dan penguraian ozon. Proses pembentukan dan penguraian O3 dalam stratosfer berguna bagi makhluk hidup. Di troposfer ozon terbentuk pula melalui proses fotokimia dari gas limbah pembakaran BBM yang sebagian besar terjadi di Negara maju.
PEMILIHAN MODEL  INDUSTRI KOMPONEN OTOMOTIF YANG RAMAH LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN  PRODUKTIFITAS SEBAGAI IMPLEMENTASI  PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH



SUMBER DARI MODEL PEMILIHAN INDUSTRI KOMPONEN OTOMOTIF YANG RAMAH LINGKUNGAN 

Triwulandari S. Dewayana, Dedy Sugiarto, Dorina Hetharia
 Program Studi Magister Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri
 – Universitas Trisakti Email : sd_triwulandari@yahoo.com
1 JANUARI 2014

IMPLEMENTASI GREEN PRODUCTIVITY UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH 

Suhartini, ST, MT Teknik Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Email : ttitin-63@yahoo.com, 
penerbit universitas trunojoyo madura.
22 september 2012 

Pendahuluan

Produktivitas industri merupakan satu hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan sebagai alat untuk memantau kinerja produksinya. produktivitas tersebut dapat dilakukan pula untuk mengetahui tingkat kinerja perusahaan secara keseluruhan serta dapat dijadikan sebagai pedoman untuk melakukan perbaikan terus-menerus (continual improvement). Seiring dengan peningkatan produksi, ternyata timbul banyak permasalahan lingkungan di sekitarnya. Permasalahan tersebut disebabkan karena proses produksi seringkali mengakibatkan pembuangan material dan energi yang akan membebani lingkungan, padahal proses produksi yang baik tidak hanya memperhatikan keamanan dan efek samping dari limbah sisa prosesnya, namun juga mereduksi limbah buangan yang dihasilkan.permasalahan ini juga kerap kali diabaikan oleh pihak produsen, padahal saat ini permasalahan lingkungan menjadi isu yang cukup hangat dibicarakan. Oleh sebab itu, sangat penting bagi para produsen untuk memperhatikan aspek-aspek lingkungan dalam tiap proses produksi yang dilaksanakan agar dapat menciptakan keserasian dengan lingkungan sekitarnya. industri yang memperhatikan aspek aspek lingkungan agar dapat menciptakan lingkungan yang bersih di sebut green industri. Istilah Green Industry dikenal pada tahun 2009 dalam penyelenggaraan International Conference on Green Industry in Asia di Manila, Filipina. Konferensi tersebut terselenggara atas kerjasama antara United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP), United Nations Environment Programme (UNEP), International Labour Organization (ILO). Indonesia merupakan salah satu negara yang mengirimkan perwakilannya dari 22 negara yang menjadi peserta konferensi tersebut. Adapun salah satu hasil dari konferensi tersebut yaitu berupa komitmen bersama negara negara di Asia dalam upaya penanganan masalah lingkungan hidup melalui efisiensi penggunaan sumber daya dan pengurangan emisi gas karbon utamanya disektor industry (bpkimti, 2010). United Nations Industrial Development Organization (www.unido.org) menyebutkan bahwa green industry harus menjadi komitmen setiap industri untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan akibat proses produksi dan Model Pemilihan Industri (Triwulandari, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 209 produk yang dihasilkannya melalui efisiensi penggunaan sumberdaya secara terus menerus serta bersifat rendah karbon yang diterapkan pada pemilihan bahan baku, proses produksi, produk akhir, dan pelayanan di suatu kegiatan/industri. Adapun industri-industri yang dapat menerapkan green industry adalah industri yang bergerak di sektor environmental good dan jasa, meliputi : industri pendaur ulang, pengolah limbah, pemusnah limbah, pengangkut limbah, konsultan lingkungan, industri pengolah air limbah, pengendali pencemaran udara, peralatan pengolah limbah, industri manufaktur dan instalasi peralatan energi yang terbarukan, konsultan energi, laboratorium khusus pengukuran dan analisa lingkungan, dan industri yang memproduksi teknologi bersih.

Tujuan Penelitian 
untuk menciptakan suatu sektor industri yang ramah lingkungan dan tidak merusak lingkungan dan mencemar,kemudian  tujuan dari dari produktifitas tersebut adalah untuk mencegah industri yang memproduksi barang yang yang mengagandung zat yang dapat menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan lingkungan tenpat tinggal kita.


Green Industry 
Green industry adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat member manfaat bagi masyarakat. Adapun prinsipprinsip dalam implementasi Green industry secara garis besar ditunjukkan pada Gambar
 1. Penerapan Green industry (Kemenprin 2013) dilakukan melalui konsep produksi bersih (cleaner production) melalui aplikasi 4R, yaitu Reduce (pengurangan limbah pada sumbernya), Reuse (penggunaan kembali limbah), dan Recycle (daur ulang limbah), dan Recovery (pemisahan suatu bahan atau energi dari suatu limbah).  


 Productivity Productivity 
menurut Wignjosoebroto (1995) didefinisikan sebagai perbandingan (rasio) antara output dengan input. Hasil output itu meliputi penjualan, laba, kepuasan konsumen, sedangkan input meliputi alat yang digunakan yaitu biaya, tenaga, keterampilan dan jumlah hasil individu. Dengan diketahuinya productivity maka akan diketahui pula seberapa efisien sumber-sumber input telah berhasil dihemat. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat dituliskan persamaan sebagai berikut: Input Output P  (2.1) Menurut Sumanth (1985) productivity merupakan kombinasi dari efektifitas dan efisiensi, dengan efektifitas yang berkaitan dengan performansi dan efisiensi yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya. Dimana efektifitas merupakan tingkat pencapaian suatu objek sedangkan efisiensi adalah bagaimana penggunaan sumber daya secara optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan. 

 Green Productivity 
Berdasarkan APO (Asian Productivity Organization,2003) green productivity adalah suatu strategi untuk meningkatkan produktifitas bisnis dan kinerja lingkungan pada saat yang bersamaan dalam mengembangkan sosial ekonomi secara keseluruhan. Green Productivity merupakan bagian dari program peningkatan produktifitas yang ramah lingkungan dalam rangka menjawab isu global tentang sustainable development. Konsep Green Productivity diambil dari penggabungan dua hal penting dalam strategi pembangunan, yaitu: perbaikan productivity dan perlindungan lingkungan.

 Produksi Bersih 
Kristanto (2013) menyatakan bahwa limbah merupakan konsekuensi logis dari setiap proses yang terjadi dalam suatu industri (pabrik). Selanjutnya, Kristanto (2013) juga menyatakan bahwa strategi konvensional dalam pengelolaan limbah yang didasarkan pada pendekatan pengelolaan limbah yang terbentuk (end-ofpipe treatment) dinilai kurang efektif. Oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan yang terintegrasi sebagai suatu strategi pengelolaan lingkungan yang prefentif, terpadu, dan diterapkan secara terus menerus pada seluruh tahapan proses produks

Beberapa cara sebagai Metode Penelitian
1 Pengumpulan Data 
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam serta melakukan survey lapangan sehingga mampu menghasilkan informasi yang akurat dan menyeluruh. Wawancara dikerjakan dengan membuat suatu daftar pedoman wawancara yang bersifat open-end. Metode yang digunakan Green Produktivitas. Green Produktivitas tersebut merupakan suatu strategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dan performansi lingkungan secara bersamaan di dalam pembangunan sosial ekonomi secara keseluruhan (APO, 2003).
Pendekatan yang digunakan dalam merancang model adalah proses hirarki analitik, adapun identifikasi kriteria dan sub kriteria menggunakan pendekatan, Sumber data yang digunakan yaitu data sekunder terkait dengan perancangan model dan data primer dari pakar untuk pemilihan kriteria, sub kriteria, dan perbandingan berpasangan antar faktor, kriteria, dan sub kriteria. Proses perancangan model dilakukan melalui dua tahapan sebagai berikut : 1) Penyusunan Hierarki Keputusan untuk Pemilihan Industri Komponen Otomotif yang Ramah Lingkungan, dan 2) Penentuan Bobot pada setiap level hierarki. 

4. Pembahasan 
Cara untuk menciptakan industri yang ramah lingkungan iyalah dengan cara menganalisa limbah,menganalisa dampak lingkungan yang bersangkuta,menganalisa uji laboratrium menganalisa green produktifity
Model pemilihan industri komponen otomotif yang ramah lingkungan menggunakan 5 (lima) level hirarki yaitu level 1 merupakan tujuan, level 2 terdiri dari 3 (tiga) faktor, level 3 terdiri dari 11 (sebelas) kriteria, level 4 terdiri dari 22 (dua puluh dua) sub kriteria, dan level 5 terdiri dari 6 (enam) alternatif pilihan.




 diagram tersebut adalah sebuah hasil perbandingan dari faktor produksi
5. KESIMPULAN 
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu banyak bahan yang digunakan daalam proses pembuatan produktifitas yang mengandung bahan yang berbahaya
                                 SUPPLY CHAIN SIRKULASI BOTOL TEH BOTOL SOSRO 
                                           (Studi Kasus di PT. Sinar Sosro, Ungaran) 

                                          Aditya Priyambodo , Yandra Rahadian Perdana 
Teknik Industri Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta adit_if_ada7@yahoo.com



PENDAHULUAN Peran jaringan distribusi dan transportasi sangatlah penting terhadap produk-produk yang beredar di pasaran. Jaringan distribusi dan transportasi memungkinkan produk pindah dari lokasi produksi ke lokasi konsumen akhir (end user) yang sering kali dibatasi oleh jarak yang sangat jauh.  Oleh karena itu, kemampuan untuk mengelola jaringan distribusi merupakan salah satu keunggulan kompetitif yang sangat penting untuk industri. Penggunaan kemasan botol kaca pada produksi Teh Botol Sosro mengharuskan perusahaan melakukan pengisian ulang produk teh pada kemasan botol Supply Chain Management (Manajemen Rantai Pasokan) adalah manajemen mengenai arus barang sejak dari sumber yang paling hulu sampai ke ujung hilir paling akhir yaitu konsumen, kemampuan untuk mengelola jaringan distribusi merupakan salah satu keunggulan kompetitif yang sangat penting untuk industri. Penggunaan kemasan botol kaca pada produksi Teh Botol Sosro mengharuskan perusahaan melakukan pengisian ulang produk teh pada kemasan botol. Dengan asumsi total jumlah botol yang dimiliki, bagaimana PT. Sinar Sosro mengatur sirkulasi jumlah botol terisi yang beredar di pasaran dan jumlah botol kosong yang harus berada di pabrik untuk diisi ulang agar proses pengisian tidak terhenti. Supply Chain Management (Manajemen Rantai Pasokan) adalah manajemen mengenai arus barang sejak dari sumber yang paling hulu sampai ke ujung hilir paling akhir yaitu konsumen. Manajemen arus barang ini lebih menekankan pada kelancaran pasokan barang, baik dari segi efisiensi maupun dari segi efektifitas (Indrajit dan Permono, 2005). Supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya termasuk supplier, pabrik, distributor, retail, serta perusahaanperusahaan pendukung seperti perusahaan jasa logistik (Pujawan, 2005). Tujuan utama dari adanya supply chain management adalah penyerahan/pengiriman produk secara tepat waktu demi memuaskan pelanggan, mengurangi biaya, meningkatkan segala hasil dari seluruh rantai pasokan (bukan hanya satu perusahaan), mengurangi waktu penyampaian dan memuaskan kegiatan perencanaan dan distribusi (Ellesmare, 1995). Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya termasuk supplier, pabrik, distributor, retail, serta perusahaanperusahaan pendukung seperti perusahaan jasa logistik (Pujawan, 2005). Tujuan utama dari adanya supply chain management adalah penyerahan/pengiriman produk secara tepat waktu demi memuaskan pelanggan, mengurangi biaya, meningkatkan segala hasil dari seluruh rantai pasokan (bukan hanya satu perusahaan), mengurangi waktu penyampaian dan memuaskan kegiatan perencanaan dan distribusi (Ellesmare, 1995). Secara kesuluruhan, komponen rantai pasokan ini adalah fungsi pembelian, inbound logistic, produksi, distribusi yang meliputi outbound logistic dan pemasaran, dan reverse 


HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSASAN 

1. Sistem Informasi Manajemen
Supply Chain Management merupakan salah satu proses yang krusial dimana arus pertukaran bahan baku, informasi serta keuangan antar perusahaan terjadi.
2.Proses Produksi Proses
sistem produksi didalam PT. Sinar Sosro Ungaran dalam pembuatan TBS, secara ada tiga cara   dalam 3 tahap proses, yaitu: a. Proses pengolahan air (di Unit Water Treatment)
 b. Proses pembuatan Teh Cair Manis (di Unit Kitchen)
c. Proses pembotolan (di Unit Bottling Line)

a) Proses di Unit Water Treatment Untuk kebutuhan air diperoleh dari sumur bawah tanah. PT. Sinar Sosro Ungaran memiliki 3 buah sumur, sumur nomor 1 dipakai untuk kebutuhan masyarakat sekitar pabrik, sedangkan sumur nomor 2 dan 3 dipakai untuk proses produksi secara bergantian, 4 jam sekali.
Proses di Unit Kitchen Pada Unit Kitchen dilakukan proses pembuatan Teh Cair Manis (TCM). Tahapan proses pembuatan TCM adalah pembuatan sirup gula, pembuatan Teh Cair Pahit, pencampuran TCP dengan sirup gula dan pasteurisasi.Proses di Unit Kitchen Pada Unit Kitchen dilakukan proses pembuatan Teh Cair Manis (TCM). Tahapan proses pembuatan TCM adalah pembuatan sirup gula, pembuatan Teh Cair Pahit, pencampuran TCP dengan sirup gula dan pasteurisasi.Proses di Unit Kitchen Pada Unit Kitchen dilakukan proses pembuatan Teh Cair Manis (TCM). Tahapan proses pembuatan TCM adalah pembuatan sirup gula, pembuatan Teh Cair Pahit, pencampuran TCP dengan sirup gula dan pasteurisasi.Proses di Unit Kitchen Pada Unit Kitchen dilakukan proses pembuatan Teh Cair Manis (TCM). Tahapan proses pembuatan TCM adalah pembuatan sirup gula, pembuatan Teh Cair Pahit, pencampuran TCP dengan sirup gula dan pasteurisasi.Proses di Unit Kitchen Pada Unit Kitchen dilakukan proses pembuatan Teh Cair Manis (TCM). Tahapan proses pembuatan TCM adalah pembuatan sirup gula, pembuatan Teh Cair Pahit, pencampuran TCP dengan sirup gula dan pasteurisasi.


b) Proses di Unit Kitchen Pada Unit Kitchen dilakukan proses pembuatan Teh Cair Manis (TCM). Tahapan proses pembuatan TCM adalah pembuatan sirup gula, pembuatan Teh Cair Pahit, pencampuran TCP dengan sirup gula dan pasteurisasi.


c) Proses di Unit Bottling Line
Sebelum botol dan krat memasuki ruang produksi, dilakukan inspeksi terlebih dahulu di Pos Gudang. Inspeksi ini meliputi penyortiran botol yang gupil/retak, botol asing, botol isi cairan, botol kotor/flek semen, botol tertutup, botol berlabel, botol isi benda asing, krat asing, krat rusak, dan 1 krat 24 botol.
Botol-botol yang masuk dalam proses pembotolan diklasifikasikan menjadi 3 macam, antara lain: 1. Botol dari konsumen, yakni botol yang diperoleh dari tempat pemasaran dan dikembalikan ke pabrik untuk diproses dan digunakan kembali. 2. Botol dari pencucian manual, meliputi botol non-standar yang tidak dapat dibersihkan dengan mesin bottle washer. 3. Botol baru. Pembelian botol baru dari supplier dilakukan setahun sekali dan jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.

kemudian ada managemen pergudangan
1. Gudang PIPB
 2. Gudang Spare part
 3. Gudang Gula
 4. Gudang Teh
5. Gudang Crown Cork
6. Gudang Harian Produksi
daftar gudang tersebut dikelolah oleh departemen masing masing kemudian bagian Gudang spare part, gudang gula, gudang teh, gudang crown cork, dan gudang harian produksi pengelolaannya di bawah manajemen Departemen Produksi dan Maintenance bagian Spare Part dan Logistik, sedangkan Gudang PIPB menjadi bagian tersendiri yang dikepalai oleh seorang supervisor dan langsung bertanggung jawab kepada General Manager


fungsi persediaan
 yang digunakan PT. Sinar Sosro Ungaran adalah safety stock dengan persediaan minimal 40.000 krat PI atau minimal ada 4 blok gudang dalam sehari dan pipeline/transit inventory karena adanya lead time pengiriman untuk produk-produk Sosro lain (jenis OWP dan AMDK) yang tidak diproduksi di PT. Sinar Sosro Ungaran. Satu blok gudang dapat menampung 14 baris x 4 kolom x 3 tingkat x 60 krat = 1080 krat
.
Susunan sirkulasi proses
1 Penerimaan PB
2 Penyimpanan PB
3 Pemakaian PB untuk Produksi
4 Proses Produksi
5 Penyimpanan PI
6 Pengeluaran PI
7 Penghancuran Botol
8 Reverse Logistic Function

KESIMPULAN
PT. Sinar Sosro adalah salah satu sektor industri yang memproses bahan dengan berbagai metode
yang dibuat dengan sedemikian proses yang panjang


POLUSI UDARA 

       
    Polusi udara adalah suatu kondisi dimana udara tercemari oleh bahan kimia, zat/partikel dan bahan biologis lain yang bisa membahayakan kesehatan dan makhluk hidup serta organisme lainnya. Polusi udara bisa mengakibatkan rusaknya lapisan atmosfer dan tercemarinya oksigen yang dibutuhkan oleh manusia.
Udara yang diharapkan bersih, nyaman dan sehat untuk dihirup justru malah terkotori oleh asap-asap yang penuh dengan racun. Apalagi jika ada kebakaran hutan yang sebabnya karena kelalaian atau kesengajaan seseorang membuang puntung rokok sembarangan, seperti yang kita lihat beberapa hari yang lalu di daerah luar jawa yang berbulan-bulan asap dari kebakaran hutan terus menjadi momok bagi masyarakat.
Udara pada lingkungan tercemar oleh zat-zat polutan sehingga tidak bersih lagi dan merupakan gangguan bagi makhluk hidup/manusia sekitarnya. Dengan kemajuan teknologi pada masa kini, polusi udara telah menimbulkan banyak kekhawatiran terutama di daera daerah industri.

PENYEBAB POLUSI UDARA :

1. Kendaraan bermotor

Semua kendaraan bermotor yang memakai bensi dan solar akan mengeluarkan gas CO, Nitrogen Oksida, blerang dioksida dan partikel-partikel lain dan sisa pembakarannya. Unsur-unsur ini bila mencapai kuantum tertentu dapat merupakan racun bagi manusia atau hewan. Sebagai contoh gas CO merupakan racun bagi fugnsi-fungsi darah, SO2 dapat menimbulkan penyakit sistem pernapasan.

2. Pabrik Pabrik industri

Bagi pabrik industri yang di antara bahan bakunya banyak menggunakan zat-zat kimia organik maupun anorganik. Sebagai hasi pengelolaannya selai menghasilkan produk-produk yang berguna bagi kepentingan hidup manusia juga dikeluarkan produk-produk yang tidak berguna malahan dapat berupa racun. Produk-produk yang tidak berguna ini jelas akan dibuang dan bisa merusak lingkungan, berupa gangguan pada kehidupan dan kelestarian lingkugan bila tanpa pengendalian.
Berbagai bentuk penyakit akan timbul pada masyarakat di sekitar pabrik atau pada pekerja sendiri akibat masuknya zat-zat buangan ini ke dalam tubuh. Misal dengan timbulnyaapa yang disebut penyakit Pneumokoniosis, yaitu segolongan penyakit yang disebabkan oleh penimbunan debu-debu dalam paru-paru.


DAMPAK POLUSI UDARA
Apa yang ditimbulkan jika polusi udara terjadi terus menerus dan dihisap tubuh? Dampak polusi udara bisa sangat merugikan diantaranya:
  • §  Terjadinya gangguan pernafasan seperti radang paru-paru
  • §  Mengganggu kesehatan kulit sehingga kulit nampak kusam, elastisitas merosot, penuaan dini, timbul flek hitam, mengalami keriput, yang lebih parah adalah resiko penyakit kanker kulit
  • §  Bagi penderita asma juga bisa meningkatkan kambuhnya penyakit asmanya
  • §  Timbul batuk-batuk
  • §  Polusi udara karena asap kebakaran hutan bisa mengganggu pandangan
  • §  Mengalami stress dan mudah marah
  • Dampak polusi udara yang utama adalah mengganggu kesehatan. Maka dari itu bagi anda yang sering berkendara di jalan-jalan yang dipenuhi dengan mobilitas yang tinggi dengan padatnya motor dan juga mobil akan lebih baik jika menggunakan masker untuk mengurangi resiko udara kotor yang terhisap ke paru-paru.


Pencemaran air ialah suatu keadaan perubahan tempat penampungan air seperti sungai, danau, ataupun laut yang disebabkan oleh manusia. Ada beberapa penyebab dari pencemaran air diantaranya:

· Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. 
 Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan olehpembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air
. Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai hingga saat ini, pencemaran air banyak disebabkan oleh imbah pabrik yang dengan sengaja dibuang ke sungai tanpa ada proses filtrasi terlebih dahulu. Limbah industri yang dibuang melalui sungai ataupun laut mengandung logam berat sehingga dapat memusnahkan ekosistem yang ada di sungai ataupun laut. Selain itu, limbah tersebut juga dapat menyebabkan masalah baru bagi kesehatan lingkungan dan masyarakat yang berada pada daerah sekitar aliran sungai. Di Indonesia banyak pabrik yang membuang limbah yang sudah diolah ataupun yang belum diolah ke perairan. Limbah yang dibuang ke perairan ini menyebabkan pencemaran air.
    Pencemaran air ini menimbulkan banyak masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Salah satunya kemungkinan besar warga yang tinggal di daerah sungai akan memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari. Pencemaran sungai terjadi karena perubahan kualitas air sungai karena masuknya limbah pabrik secara berlebihan. Limbah yang dibuang ke sungai telah menimbulkan pencemaran air dan mengganggu kehidupan air. Pencemaran oleh limbah industri akan tampak pada kondisi fisik pada air tersebut, misalnya perubahan warna pada air, bau yang kurang sedap. Seharusnya pabrik yang sedang berproduksi mempunyai tempat pembuangan limbah khusus, agar limbah pabrik tersebut tidak dibuang ke sungai dan tidak mencemari air sungai.


Berdasar Jenis Bahannya pencemar air dibedakan menjadi:

a. Bahan pencemar fisik
Bahan pencemar fisik diantaranya adalah sampah, lumpur, pasir, dan sebagainya.

b. Bahan pencemar kimia

Bahan pencemar kimia antara lain zat-zat organik bisa berupa lemak, minyak, detergen, sabun, zat warna, karbohidrat, protein maupun zat-zat anorganik (unsur bebas, logam berat, asam, basa, dan garam) dan zat radioaktif.

c. Bahan pencemar biologis

Bahan pencemar biologis dapat dibagi menjadi dua yaitu mikroorganisme patogen dan mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali (bloming ) karena eutrofikasi. Mikroorganisme patogen terutama berasal dari tinja manusia. Ada 4 kelompok mokroorganisme yang terkandung dalam tinja yaitu virus, bakteri, protozoa, dan cacing. Mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali antara lain adalah fitoplankton, ganggang ,dan eceng gondok.

Pencemaran air dapat diamati dengan cara sebagai berikut
1. Pengamatan secara fisis
Pengamatan pencemaran air secara fisis dapat dilihat dari tingkat kejernihan air atau keruh tidaknya air, perubahan suhu, dan apakah ada perubahan warna, bau dan rasa. Jika terdapat perubahan-perubahan tersebut seperti air menjadi berwarna hitam, bau gas, dll berarti air lingkungan sudah tercemari

2. Pengamatan secara kimiawi

Pengamatan air secara kimiawi dilakukan dengan mengamati zat pencemar yang terlarut di dalam air kemudian melihat apakah terdapat perubahan pH.

3. Pengamatan secara biologis

Pengamatan secara biologis dengan mengamati keberadaan mikroorganisme dalam air seperti ada tidaknya bakteri patogen (contohnya E. coli dan Salmonella). Air yang tercemar dan mengandung bakteri patogen dapat membahayakan kesehatan manusia
Air lingkungan yang tercemar memiliki beberapa indikator yang secara umum diketahui dengan memeriksa pH atau konsentrasi ion hidrogen, oksigen terlarut (Dissolved Oxygen, DO), kebutuhan oksigen biokimia (Biochemiycal Oxygen Demand, BOD) serta kebutuhan oksigen kimiawi (Chemical Oxygen Demand, COD). pH air normal yang memenuhi syarat kehidupan dan kesehatan berkisar 6,5-7,5 yang artinya air tidak bersifat asam maupun basa. Sumber pencemar air seperti limbah pabrik akan merubah pH air dan pada akhirnya akan mengganggu kestabilan ekosistem biota aquatik. Ukuran pH 7 -8,5 sesuai dangan kehidupan biota aquatik dan akan sangat sensitif karena nilai pH sangat mempengaruhi proses biokimiawi perairan. Proses nitrifikasi tidak akan terjadi pada pH yang rendah.

Pencemaran Air dapat menyebabkan hal yang sangat buruk bagi kehidupan yang diantaranya adalah:
1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen (O¬2) yang dapat menyebabkan kematian.
2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrifikasi)
3. Tersumbatnya penyaring reservoir dan menyebabkan perubahan ekologi
4. Sebagai penyebab banjir. Jika musim hujan tiba, maka diberita anda akan disajikan materi banjir. Banjir terjadi karena penumpukan sampah yang menyumbat dan mendangkalkan selokan-selokan, sungai serta danau.
5. Sumber air bersih menghilang, Air yang bersih sangat dibutuhkan makhluk hidup, namun jika pencemaran di air sudah terjadi air bersih lambat laun akan menghilang sehingga seluruh makhluk bumi ini terancam punah.
6. Sumber Penyakit. Ingat bahwa air yang sudah tercemar oleh sampah organik dan anorganik dapat menyebabkan terjadinya banyak penyakit.
7. Pencemaran air sangat merusak ekosistem, tidak heran telah banyak tumbuhan dan hewan yang punah karena ekosistem rusak.
8. Kerugian bagi pencari ikan yang disekitar sungai, muara, danau dan laut yang telah digunakan sebagai tempat penangkapan ikan menggunakan bom. Zat kimia sulit untuk hilang sehingga ikan enggan datang ketempat itu lagi dan menjadi sulit untuk menangkap dan mencarinya.
9. Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat
10. Akibat penggunaan pastisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan maskhluk berguna terutama predator
11. Kematian biota kuno, seperti: plankton, iank, bahkan burung


Cara Mengatasi Pencemaran Air yang Efektif

• Mempertahankan sumber-sumber air bersih yang belum tercemar.
Sumber air yang masih bersih hendaknya tetap dipertahankan kebersihannya. Jangan sampai ikut tercemar, karena jika sudah tercemar akan sulit membersihkannya.

• Menanam tanaman-tanaman berkayu tebal.

Tanaman-tanaman yang berkayu tebal adalah tanaman yang dapat menyerap air dengan baik. Dengan begitu, persediaan air tanah mencukupi dan sumber air bersih dapat terjaga.

• Tidak membuang sampah ke sungai.

Jika sampah yang dibuang dari satu rumah tangga masuk ke sungai saja sudah mengotori sungai. Bagaimana halnya jika setiap rumah tangga yang ada di Indonesia membuang sampah rumah tangga mereka ke sungai. Sungai menjadi sangat kotor dan tercemar. Pendangkalan sungai pun terjadi yang akhirnya dapat menyebabkan banjir. Banjir mengalirkan air tercemar ke kawasan pemukiman yang dapat menyebabkan wabah penyakit, seperti diare, penyakit kulit, dan lain sebagainya.

• Mendaur ulang semua sampah yang bsa didaur ulang.

Sampah yang bisa didaur ulang usahakan untuk didaur ulang. Tidak membuangnya ke sungai atau got. Hal ini dilakukan agar perairan di sekitar masyarakat tidak tercemar. Jika tercemar, biasanya menimbulkan bau tidak sedap. Hal ini sangat menganggu masyarakat dalam menjalankan aktivitas mereka.

• Penyuluhan pembuangan limbah industri.

Industri-industri yang mengeluarkan limbah cair hendaknya diberi penyuluhan agar mereka melakukan pengolahan limbah sebelum dibuang ke sungai. Ini perlu pengawasan ketat dari pemerintah karena sampai saat ini, masih banyak Industri-industri yang membuang limbah cairnya begitu saja ke sungai. Mereka tidak menghiraukan dampak yang akan timbul pada masyarakat yang hidup di area tersebut.

• Penyuluhan bagi pengguna transportasi laut.

Bagi masyarakat pengguna transportasi lautan hendaknya diberikan penyuluhan agar memastikan kendaraan mereka tidak bocor agar tidak mencemari air laut.

• Peraturan yang tegas kepada para pengusaha minyak.

Peraturan tersebut dibuat agar tidak membuat kilang minyak dekat pemukiman penduduk. Kilang-kilang minyak hendaklah didirikan sejauh mungkin dari kawasan pemukiman, agar tidak membahayakan masyarakat sekitar. Jika terjadi kebocoran minyak yang mencemari laut, maka binatang-binatang laut akan terganggu ekosistemnya.

• Pemerintah hendaknya membuat peraturan yang tegas untuk pembuangan limbah beracun.

Dengan peraturan yang ketat, maka para pengusaha akan berpikir berulang kali untuk membuang limbah cairnya begitu saja. Pengolahan limbah yang mahal sudah menjadi risiko mereka sebagai pengusaha.Berdasar Jenis Bahannya pencemar air dibedakan menjadi:

a. Bahan pencemar fisik

Bahan pencemar fisik diantaranya adalah sampah, lumpur, pasir, dan sebagainya.

b. Bahan pencemar kimia

Bahan pencemar kimia antara lain zat-zat organik bisa berupa lemak, minyak, detergen, sabun, zat warna, karbohidrat, protein maupun zat-zat anorganik (unsur bebas, logam berat, asam, basa, dan garam) dan zat radioaktif.

c. Bahan pencemar biologis

Bahan pencemar biologis dapat dibagi menjadi dua yaitu mikroorganisme patogen dan mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali (bloming ) karena eutrofikasi. Mikroorganisme patogen terutama berasal dari tinja manusia. Ada 4 kelompok mokroorganisme yang terkandung dalam tinja yaitu virus, bakteri, protozoa, dan cacing. Mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali antara lain adalah fitoplankton, ganggang ,dan eceng gondok.

Pencemaran air dapat diamati dengan cara sebagai berikut
1. Pengamatan secara fisis
Pengamatan pencemaran air secara fisis dapat dilihat dari tingkat kejernihan air atau keruh tidaknya air, perubahan suhu, dan apakah ada perubahan warna, bau dan rasa. Jika terdapat perubahan-perubahan tersebut seperti air menjadi berwarna hitam, bau gas, dll berarti air lingkungan sudah tercemari

2. Pengamatan secara kimiawi

Pengamatan air secara kimiawi dilakukan dengan mengamati zat pencemar yang terlarut di dalam air kemudian melihat apakah terdapat perubahan pH.

3. Pengamatan secara biologis

Pengamatan secara biologis dengan mengamati keberadaan mikroorganisme dalam air seperti ada tidaknya bakteri patogen (contohnya E. coli dan Salmonella). Air yang tercemar dan mengandung bakteri patogen dapat membahayakan kesehatan manusia
Air lingkungan yang tercemar memiliki beberapa indikator yang secara umum diketahui dengan memeriksa pH atau konsentrasi ion hidrogen, oksigen terlarut (Dissolved Oxygen, DO), kebutuhan oksigen biokimia (Biochemiycal Oxygen Demand, BOD) serta kebutuhan oksigen kimiawi (Chemical Oxygen Demand, COD). pH air normal yang memenuhi syarat kehidupan dan kesehatan berkisar 6,5-7,5 yang artinya air tidak bersifat asam maupun basa. Sumber pencemar air seperti limbah pabrik akan merubah pH air dan pada akhirnya akan mengganggu kestabilan ekosistem biota aquatik. Ukuran pH 7 -8,5 sesuai dangan kehidupan biota aquatik dan akan sangat sensitif karena nilai pH sangat mempengaruhi proses biokimiawi perairan. Proses nitrifikasi tidak akan terjadi pada pH yang rendah.

Pencemaran Air dapat menyebabkan hal yang sangat buruk bagi kehidupan yang diantaranya adalah:
1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen (O¬2) yang dapat menyebabkan kematian.
2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrifikasi)
3. Tersumbatnya penyaring reservoir dan menyebabkan perubahan ekologi
4. Sebagai penyebab banjir. Jika musim hujan tiba, maka diberita anda akan disajikan materi banjir. Banjir terjadi karena penumpukan sampah yang menyumbat dan mendangkalkan selokan-selokan, sungai serta danau.
5. Sumber air bersih menghilang, Air yang bersih sangat dibutuhkan makhluk hidup, namun jika pencemaran di air sudah terjadi air bersih lambat laun akan menghilang sehingga seluruh makhluk bumi ini terancam punah.
6. Sumber Penyakit. Ingat bahwa air yang sudah tercemar oleh sampah organik dan anorganik dapat menyebabkan terjadinya banyak penyakit.
7. Pencemaran air sangat merusak ekosistem, tidak heran telah banyak tumbuhan dan hewan yang punah karena ekosistem rusak.
8. Kerugian bagi pencari ikan yang disekitar sungai, muara, danau dan laut yang telah digunakan sebagai tempat penangkapan ikan menggunakan bom. Zat kimia sulit untuk hilang sehingga ikan enggan datang ketempat itu lagi dan menjadi sulit untuk menangkap dan mencarinya.
9. Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat
10. Akibat penggunaan pastisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan maskhluk berguna terutama predator
11. Kematian biota kuno, seperti: plankton, iank, bahkan burung


Cara Mengatasi Pencemaran Air yang Efektif

• Mempertahankan sumber-sumber air bersih yang belum tercemar.
Sumber air yang masih bersih hendaknya tetap dipertahankan kebersihannya. Jangan sampai ikut tercemar, karena jika sudah tercemar akan sulit membersihkannya.

• Menanam tanaman-tanaman berkayu tebal.

Tanaman-tanaman yang berkayu tebal adalah tanaman yang dapat menyerap air dengan baik. Dengan begitu, persediaan air tanah mencukupi dan sumber air bersih dapat terjaga.

• Tidak membuang sampah ke sungai.

Jika sampah yang dibuang dari satu rumah tangga masuk ke sungai saja sudah mengotori sungai. Bagaimana halnya jika setiap rumah tangga yang ada di Indonesia membuang sampah rumah tangga mereka ke sungai. Sungai menjadi sangat kotor dan tercemar. Pendangkalan sungai pun terjadi yang akhirnya dapat menyebabkan banjir. Banjir mengalirkan air tercemar ke kawasan pemukiman yang dapat menyebabkan wabah penyakit, seperti diare, penyakit kulit, dan lain sebagainya.

• Mendaur ulang semua sampah yang bsa didaur ulang.

Sampah yang bisa didaur ulang usahakan untuk didaur ulang. Tidak membuangnya ke sungai atau got. Hal ini dilakukan agar perairan di sekitar masyarakat tidak tercemar. Jika tercemar, biasanya menimbulkan bau tidak sedap. Hal ini sangat menganggu masyarakat dalam menjalankan aktivitas mereka.

• Penyuluhan pembuangan limbah industri.

Industri-industri yang mengeluarkan limbah cair hendaknya diberi penyuluhan agar mereka melakukan pengolahan limbah sebelum dibuang ke sungai. Ini perlu pengawasan ketat dari pemerintah karena sampai saat ini, masih banyak Industri-industri yang membuang limbah cairnya begitu saja ke sungai. Mereka tidak menghiraukan dampak yang akan timbul pada masyarakat yang hidup di area tersebut.

• Penyuluhan bagi pengguna transportasi laut.

Bagi masyarakat pengguna transportasi lautan hendaknya diberikan penyuluhan agar memastikan kendaraan mereka tidak bocor agar tidak mencemari air laut.

• Peraturan yang tegas kepada para pengusaha minyak.

Peraturan tersebut dibuat agar tidak membuat kilang minyak dekat pemukiman penduduk. Kilang-kilang minyak hendaklah didirikan sejauh mungkin dari kawasan pemukiman, agar tidak membahayakan masyarakat sekitar. Jika terjadi kebocoran minyak yang mencemari laut, maka binatang-binatang laut akan terganggu ekosistemnya.

• Pemerintah hendaknya membuat peraturan yang tegas untuk pembuangan limbah beracun.

Dengan peraturan yang ketat, maka para pengusaha akan berpikir berulang kali untuk membuang limbah cairnya begitu saja. Pengolahan limbah yang mahal sudah menjadi risiko mereka sebagai pengusaha.Berdasar Jenis Bahannya pencemar air dibedakan menjadi:

a. Bahan pencemar fisik

Bahan pencemar fisik diantaranya adalah sampah, lumpur, pasir, dan sebagainya.

b. Bahan pencemar kimia

Bahan pencemar kimia antara lain zat-zat organik bisa berupa lemak, minyak, detergen, sabun, zat warna, karbohidrat, protein maupun zat-zat anorganik (unsur bebas, logam berat, asam, basa, dan garam) dan zat radioaktif.

c. Bahan pencemar biologis

Bahan pencemar biologis dapat dibagi menjadi dua yaitu mikroorganisme patogen dan mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali (bloming ) karena eutrofikasi. Mikroorganisme patogen terutama berasal dari tinja manusia. Ada 4 kelompok mokroorganisme yang terkandung dalam tinja yaitu virus, bakteri, protozoa, dan cacing. Mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali antara lain adalah fitoplankton, ganggang ,dan eceng gondok.

Pencemaran air dapat diamati dengan cara sebagai berikut
1. Pengamatan secara fisis
Pengamatan pencemaran air secara fisis dapat dilihat dari tingkat kejernihan air atau keruh tidaknya air, perubahan suhu, dan apakah ada perubahan warna, bau dan rasa. Jika terdapat perubahan-perubahan tersebut seperti air menjadi berwarna hitam, bau gas, dll berarti air lingkungan sudah tercemari

2. Pengamatan secara kimiawi

Pengamatan air secara kimiawi dilakukan dengan mengamati zat pencemar yang terlarut di dalam air kemudian melihat apakah terdapat perubahan pH.

3. Pengamatan secara biologis

Pengamatan secara biologis dengan mengamati keberadaan mikroorganisme dalam air seperti ada tidaknya bakteri patogen (contohnya E. coli dan Salmonella). Air yang tercemar dan mengandung bakteri patogen dapat membahayakan kesehatan manusia
Air lingkungan yang tercemar memiliki beberapa indikator yang secara umum diketahui dengan memeriksa pH atau konsentrasi ion hidrogen, oksigen terlarut (Dissolved Oxygen, DO), kebutuhan oksigen biokimia (Biochemiycal Oxygen Demand, BOD) serta kebutuhan oksigen kimiawi (Chemical Oxygen Demand, COD). pH air normal yang memenuhi syarat kehidupan dan kesehatan berkisar 6,5-7,5 yang artinya air tidak bersifat asam maupun basa. Sumber pencemar air seperti limbah pabrik akan merubah pH air dan pada akhirnya akan mengganggu kestabilan ekosistem biota aquatik. Ukuran pH 7 -8,5 sesuai dangan kehidupan biota aquatik dan akan sangat sensitif karena nilai pH sangat mempengaruhi proses biokimiawi perairan. Proses nitrifikasi tidak akan terjadi pada pH yang rendah.

Pencemaran Air dapat menyebabkan hal yang sangat buruk bagi kehidupan yang diantaranya adalah:
1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen (O¬2) yang dapat menyebabkan kematian.
2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrifikasi)
3. Tersumbatnya penyaring reservoir dan menyebabkan perubahan ekologi
4. Sebagai penyebab banjir. Jika musim hujan tiba, maka diberita anda akan disajikan materi banjir. Banjir terjadi karena penumpukan sampah yang menyumbat dan mendangkalkan selokan-selokan, sungai serta danau.
5. Sumber air bersih menghilang, Air yang bersih sangat dibutuhkan makhluk hidup, namun jika pencemaran di air sudah terjadi air bersih lambat laun akan menghilang sehingga seluruh makhluk bumi ini terancam punah.
6. Sumber Penyakit. Ingat bahwa air yang sudah tercemar oleh sampah organik dan anorganik dapat menyebabkan terjadinya banyak penyakit.
7. Pencemaran air sangat merusak ekosistem, tidak heran telah banyak tumbuhan dan hewan yang punah karena ekosistem rusak.
8. Kerugian bagi pencari ikan yang disekitar sungai, muara, danau dan laut yang telah digunakan sebagai tempat penangkapan ikan menggunakan bom. Zat kimia sulit untuk hilang sehingga ikan enggan datang ketempat itu lagi dan menjadi sulit untuk menangkap dan mencarinya.
9. Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat
10. Akibat penggunaan pastisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan maskhluk berguna terutama predator
11. Kematian biota kuno, seperti: plankton, iank, bahkan burung


Cara Mengatasi Pencemaran Air yang Efektif

• Mempertahankan sumber-sumber air bersih yang belum tercemar.
Sumber air yang masih bersih hendaknya tetap dipertahankan kebersihannya. Jangan sampai ikut tercemar, karena jika sudah tercemar akan sulit membersihkannya.

• Menanam tanaman-tanaman berkayu tebal.

Tanaman-tanaman yang berkayu tebal adalah tanaman yang dapat menyerap air dengan baik. Dengan begitu, persediaan air tanah mencukupi dan sumber air bersih dapat terjaga.

• Tidak membuang sampah ke sungai.

Jika sampah yang dibuang dari satu rumah tangga masuk ke sungai saja sudah mengotori sungai. Bagaimana halnya jika setiap rumah tangga yang ada di Indonesia membuang sampah rumah tangga mereka ke sungai. Sungai menjadi sangat kotor dan tercemar. Pendangkalan sungai pun terjadi yang akhirnya dapat menyebabkan banjir. Banjir mengalirkan air tercemar ke kawasan pemukiman yang dapat menyebabkan wabah penyakit, seperti diare, penyakit kulit, dan lain sebagainya.

• Mendaur ulang semua sampah yang bsa didaur ulang.

Sampah yang bisa didaur ulang usahakan untuk didaur ulang. Tidak membuangnya ke sungai atau got. Hal ini dilakukan agar perairan di sekitar masyarakat tidak tercemar. Jika tercemar, biasanya menimbulkan bau tidak sedap. Hal ini sangat menganggu masyarakat dalam menjalankan aktivitas mereka.

• Penyuluhan pembuangan limbah industri.

Industri-industri yang mengeluarkan limbah cair hendaknya diberi penyuluhan agar mereka melakukan pengolahan limbah sebelum dibuang ke sungai. Ini perlu pengawasan ketat dari pemerintah karena sampai saat ini, masih banyak Industri-industri yang membuang limbah cairnya begitu saja ke sungai. Mereka tidak menghiraukan dampak yang akan timbul pada masyarakat yang hidup di area tersebut.

• Penyuluhan bagi pengguna transportasi laut.

Bagi masyarakat pengguna transportasi lautan hendaknya diberikan penyuluhan agar memastikan kendaraan mereka tidak bocor agar tidak mencemari air laut.

• Peraturan yang tegas kepada para pengusaha minyak.

Peraturan tersebut dibuat agar tidak membuat kilang minyak dekat pemukiman penduduk. Kilang-kilang minyak hendaklah didirikan sejauh mungkin dari kawasan pemukiman, agar tidak membahayakan masyarakat sekitar. Jika terjadi kebocoran minyak yang mencemari laut, maka binatang-binatang laut akan terganggu ekosistemnya.

• Pemerintah hendaknya membuat peraturan yang tegas untuk pembuangan limbah beracun.

Dengan peraturan yang ketat, maka para pengusaha akan berpikir berulang kali untuk membuang limbah cairnya begitu saja. Pengolahan limbah yang mahal sudah menjadi risiko mereka sebagai pengusaha.Berdasar Jenis Bahannya pencemar air dibedakan menjadi:

a. Bahan pencemar fisik

Bahan pencemar fisik diantaranya adalah sampah, lumpur, pasir, dan sebagainya.

b. Bahan pencemar kimia

Bahan pencemar kimia antara lain zat-zat organik bisa berupa lemak, minyak, detergen, sabun, zat warna, karbohidrat, protein maupun zat-zat anorganik (unsur bebas, logam berat, asam, basa, dan garam) dan zat radioaktif.

c. Bahan pencemar biologis

Bahan pencemar biologis dapat dibagi menjadi dua yaitu mikroorganisme patogen dan mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali (bloming ) karena eutrofikasi. Mikroorganisme patogen terutama berasal dari tinja manusia. Ada 4 kelompok mokroorganisme yang terkandung dalam tinja yaitu virus, bakteri, protozoa, dan cacing. Mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali antara lain adalah fitoplankton, ganggang ,dan eceng gondok.

Pencemaran air dapat diamati dengan cara sebagai berikut
1. Pengamatan secara fisis
Pengamatan pencemaran air secara fisis dapat dilihat dari tingkat kejernihan air atau keruh tidaknya air, perubahan suhu, dan apakah ada perubahan warna, bau dan rasa. Jika terdapat perubahan-perubahan tersebut seperti air menjadi berwarna hitam, bau gas, dll berarti air lingkungan sudah tercemari

2. Pengamatan secara kimiawi

Pengamatan air secara kimiawi dilakukan dengan mengamati zat pencemar yang terlarut di dalam air kemudian melihat apakah terdapat perubahan pH.

3. Pengamatan secara biologis

Pengamatan secara biologis dengan mengamati keberadaan mikroorganisme dalam air seperti ada tidaknya bakteri patogen (contohnya E. coli dan Salmonella). Air yang tercemar dan mengandung bakteri patogen dapat membahayakan kesehatan manusia
Air lingkungan yang tercemar memiliki beberapa indikator yang secara umum diketahui dengan memeriksa pH atau konsentrasi ion hidrogen, oksigen terlarut (Dissolved Oxygen, DO), kebutuhan oksigen biokimia (Biochemiycal Oxygen Demand, BOD) serta kebutuhan oksigen kimiawi (Chemical Oxygen Demand, COD). pH air normal yang memenuhi syarat kehidupan dan kesehatan berkisar 6,5-7,5 yang artinya air tidak bersifat asam maupun basa. Sumber pencemar air seperti limbah pabrik akan merubah pH air dan pada akhirnya akan mengganggu kestabilan ekosistem biota aquatik. Ukuran pH 7 -8,5 sesuai dangan kehidupan biota aquatik dan akan sangat sensitif karena nilai pH sangat mempengaruhi proses biokimiawi perairan. Proses nitrifikasi tidak akan terjadi pada pH yang rendah.

Pencemaran Air dapat menyebabkan hal yang sangat buruk bagi kehidupan yang diantaranya adalah:
1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen (O¬2) yang dapat menyebabkan kematian.
2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrifikasi)
3. Tersumbatnya penyaring reservoir dan menyebabkan perubahan ekologi
4. Sebagai penyebab banjir. Jika musim hujan tiba, maka diberita anda akan disajikan materi banjir. Banjir terjadi karena penumpukan sampah yang menyumbat dan mendangkalkan selokan-selokan, sungai serta danau.
5. Sumber air bersih menghilang, Air yang bersih sangat dibutuhkan makhluk hidup, namun jika pencemaran di air sudah terjadi air bersih lambat laun akan menghilang sehingga seluruh makhluk bumi ini terancam punah.
6. Sumber Penyakit. Ingat bahwa air yang sudah tercemar oleh sampah organik dan anorganik dapat menyebabkan terjadinya banyak penyakit.
7. Pencemaran air sangat merusak ekosistem, tidak heran telah banyak tumbuhan dan hewan yang punah karena ekosistem rusak.
8. Kerugian bagi pencari ikan yang disekitar sungai, muara, danau dan laut yang telah digunakan sebagai tempat penangkapan ikan menggunakan bom. Zat kimia sulit untuk hilang sehingga ikan enggan datang ketempat itu lagi dan menjadi sulit untuk menangkap dan mencarinya.
9. Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat
10. Akibat penggunaan pastisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan maskhluk berguna terutama predator
11. Kematian biota kuno, seperti: plankton, iank, bahkan burung


Cara Mengatasi Pencemaran Air yang Efektif

• Mempertahankan sumber-sumber air bersih yang belum tercemar.
Sumber air yang masih bersih hendaknya tetap dipertahankan kebersihannya. Jangan sampai ikut tercemar, karena jika sudah tercemar akan sulit membersihkannya.

• Menanam tanaman-tanaman berkayu tebal.

Tanaman-tanaman yang berkayu tebal adalah tanaman yang dapat menyerap air dengan baik. Dengan begitu, persediaan air tanah mencukupi dan sumber air bersih dapat terjaga.

• Tidak membuang sampah ke sungai.

Jika sampah yang dibuang dari satu rumah tangga masuk ke sungai saja sudah mengotori sungai. Bagaimana halnya jika setiap rumah tangga yang ada di Indonesia membuang sampah rumah tangga mereka ke sungai. Sungai menjadi sangat kotor dan tercemar. Pendangkalan sungai pun terjadi yang akhirnya dapat menyebabkan banjir. Banjir mengalirkan air tercemar ke kawasan pemukiman yang dapat menyebabkan wabah penyakit, seperti diare, penyakit kulit, dan lain sebagainya.

• Mendaur ulang semua sampah yang bsa didaur ulang.

Sampah yang bisa didaur ulang usahakan untuk didaur ulang. Tidak membuangnya ke sungai atau got. Hal ini dilakukan agar perairan di sekitar masyarakat tidak tercemar. Jika tercemar, biasanya menimbulkan bau tidak sedap. Hal ini sangat menganggu masyarakat dalam menjalankan aktivitas mereka.

• Penyuluhan pembuangan limbah industri.

Industri-industri yang mengeluarkan limbah cair hendaknya diberi penyuluhan agar mereka melakukan pengolahan limbah sebelum dibuang ke sungai. Ini perlu pengawasan ketat dari pemerintah karena sampai saat ini, masih banyak Industri-industri yang membuang limbah cairnya begitu saja ke sungai. Mereka tidak menghiraukan dampak yang akan timbul pada masyarakat yang hidup di area tersebut.

• Penyuluhan bagi pengguna transportasi laut.

Bagi masyarakat pengguna transportasi lautan hendaknya diberikan penyuluhan agar memastikan kendaraan mereka tidak bocor agar tidak mencemari air laut.

• Peraturan yang tegas kepada para pengusaha minyak.

Peraturan tersebut dibuat agar tidak membuat kilang minyak dekat pemukiman penduduk. Kilang-kilang minyak hendaklah didirikan sejauh mungkin dari kawasan pemukiman, agar tidak membahayakan masyarakat sekitar. Jika terjadi kebocoran minyak yang mencemari laut, maka binatang-binatang laut akan terganggu ekosistemnya.

• Pemerintah hendaknya membuat peraturan yang tegas untuk pembuangan limbah beracun.

Dengan peraturan yang ketat, maka para pengusaha akan berpikir berulang kali untuk membuang limbah cairnya begitu saja. Pengolahan limbah yang mahal sudah menjadi risiko mereka sebagai pengusaha.